SOSIAL BUDAYA


Keadaan sosial budaya masyarakat dapat digolongkan dalam masyarakat golongan rumpun patembayan yang mengelompok dan sudah tersentralisasi. Seperti ciri khas golongan masyarakat tersebut, interaksi masyarakat satu dengan yang lain dapat terjalin dengan baik sehingga koordinasi antara kepala dusun dan masyarakatnya mudah dilakukan. Kegiatan sosial masyarakat yang dilakukan adalah berkumpul bersama, misalnya saja kegiatan arisan seperti yang dilakukan oleh para ibu-ibu. Ibu-ibu di desa Semaan secara rutin melakukan kumpulan arisan setiap hari Selasa pukul 14.00 WIB di rumah Pak Kalebun, kemudian Ibu-Ibunya juga melakukan pengajian rutin setiap hari Jumat pukul 14.00 WIB, dimana hal tersebut dilakukan secara bergantian atau bergilir.
Kebanyakan masyarakat desa Semaan saling mengenal antara satu dengan yang lain. Dan masyarakat saling akrab, jadi kalau terjadi apa-apa informasi akan segera tersebar luas dan sesegera mungkin masyarakat mengambil langkah untuk menolong. Namun, tetap saja, masih banyak masyarakat desa Semaan yang masih belum menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar, hal ini terbukti dari setiap kali anggota dari kami yang mencoba mengajak berbicara dengan bahasa Indonesia  jawabannya menggunakan bahasa Madura. Mereka sangat minim pengetahuan tentang bahasa indonesia.
Untuk keadan budayanya, masyarakat desa Semaan memang memiliki beragam budaya, dan hingga kini pun masih bisa dibilang kebudayaan tersebut masih sangat kental. Hal ini terbukti, adanya kontes sapi sonok yang masih dilaksanakan setiap tahun, anak-anak SD yang di ajari menari di sekolah, dan adanya kebudayaan-kebudayaan lain yang masih destarikan hingga sekarang.
Kebudayaan itu bisa berbentuk seperti upacara adat yaitu upacara Bujibuk (mencari barang yang hilang), Poejian Tua (yang dilakukan ketika panen jagung), Gelung Malang (dimana perempuan cantik dan laki-laki ganteng diarak keliling desa, dimana yang perempuan menggunakan gelung yang dipasang malang dan di tandu, sementara yang laki-laki didandani rapi dan diarak dengan kuda).
Dengan adanya kekentalan budaya dan alam yang masih asri ini, diharapkan dapat dipadukan sehingga dapat menjadikan desa Semaan sebagai desa Wisata yang dikenal oleh masyarakat luas dan ramai pengunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages